Widiya Wati

Pages

  • Beranda

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • ►  2017 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2014 (5)
    • ►  September (1)
    • ▼  Maret (1)
      • Pidato Menjelang Pemilu
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (18)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Followers

Sabtu, 01 Maret 2014

Pidato Menjelang Pemilu


Stop Golput , Indonesia Lebih Baik !
Assalamu’alaikum wr wb
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua . Marilah kita panjatkan puji syukur kepada tuhan karena atas berkat dan rahmatnya kita dapat berkumpul dengan suasana yang bahagia ini.
Yang terhormat Bu Sri selaku guru Bahasa Indonesia , dan teman-teman sekalian yang sangat saya cintai dan saya banggakan. Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato singkat saya, dan dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul stop golput untuk indonesia yang lebih baik.


                Kita tahu tanggal 9 april akan diadakan pemilu legislatif dan sebagian besar kita yang berada di ruangan ini sudah berhak untuk memberikan suaranya dalam pemilu legislatif nanti. Tapi sebelumnya apa sich pemilu legislatif itu ? mungkin sebagian besar dari kita tidak tahu pemilu legislatif itu apa, bahkan mungkin sebagian dari kita tidak tahu pemilu itu apa ? iya kan.
Jadi teman-teman pemilu adalah kita sebagai warga negara yang telah berhak untuk memilih, diberi kesempatan untuk memberikan amanah kepada beberapa orang untuk menjadi wakil kita , dan wakil ini dibedakan menjadi 2 yaitu wakil di legislatif dan wakil di eksekutif, wakil kita di legislatif ini terdiri dari DPR untuk wakil kita di senayan sesuai dengan pasal 19 UUD 1945, DPD provinsi untuk di tingkat provinsi sesuai dengan pasal 22 C UUD 1945 dan DPRD untuk wakil kita di tingkat kabupaten/kota, dan wakil kita di eksekutif adalah presiden dan wakil presiden dan nanti ia akan memilih beberapa menteri untuk membantunya.
                Ketika pemilu kita sangat identik dengan sebuah kata golput, khususnya bapak-bapak yang nongkrong di warung kopi pancung yang tiap hari membicarakan keadaan politik dan sampai-sampai pulang ke rumah topik pembicaraan tetap saja dibawa dan semakin lanjut, merka itu pasti tahu golput tapi  semua orang dari caleg sampai anggota KPU bilang kita tidak boleh golput, kenapa ? apa mungkin caleg-caleg itu takut kalah, kalau kita golput ?
Jadi sebenarnya kenapa kita tidak boleh golput ?, itu lah yang mungkin akan terlintas di pikiran kita apabila kita mendengar kata “golput”.
Sebelum itu, sebenarnya apa sih golput ? mungkin sebagian dari kita tidak tahu apa itu golput, jadi golput adalah singkatan dari golongan putih atau seseorang yang mempunyai hak pilih dalam pemilu namun dengan sengaja tidak menggunakannya dengan alasan tertentu. Dari mulai malas karena sibuk masak, sibuk kerja, dan sibuk dengan hal-hal yang menurutnya penting, selain itu ada juga yang mempunyai alasan tidak tahu-menahu dengan siapa saja suara mereka akan mereka wakilkan karena kurangnya informasi, bahkan ada juga yang tidak tahu nanti setelah dipilih orang-orang ini untuk apa sih ?, ya seperti itu lah negara kita lambat akan informasi khususnya daerah pedesaan, kemudian alasan yang lebih berkelas adalah tidak percaya dengan pemimpin walaupun itu orang yang kita pilih, mungkin karena mereka yang golput melihat setiap hari apa yang terjadi di Indonesia banyak pemimpin mereka yang di percaya tapi menyelewengkan kepercayaannya, seperti apa ? yaitu kalok ndak korupsi, narkoba, korupsi, narkoba, setiap hari itu itu aja yang dia lihat di tv , gimana orang ndak sakit iya kan, capek-capek ngumpulin uang bayar pajak tapi ujungnya di makan sama orang-orang di atas tu. Padahal ketika kita memilih mereka, memangnya dia fikir ndak capek ? dari mulai buang waktu,  jam 7 tps dibuka kita ke tps coblos sampai pulang ke rumah anggap saja 1 jam , 1 jam kalok kita jualan udah dapat berapa duitbelum lagi waktu ketika kita antri d tps, hingga buang tenaga apa lagi yang rumahnya jauh dari tps , bayangkan berapa banyak tenaga dan waktu dan uang yang dibuang hanya untuk memilih dia.

Tapi dengann alasan semua itu dan sebenci apa pun kita sama wakil kita tetap kita tidak dianjurkan untuk golput, karena beberapa hal :
1.         Surat suara yang tidak kita gunakan tersebut, dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu misal dengan memanipulasi datanya. kita ndak datang ke TPS tapi tahu-tahu kita udah di cobloskan sama siapa juga gak tahu, sama binatang gak mungkin kan, ujung-ujung nya pasrah aja lah siapa yang cobloskan yang  menang siapa ikut-ikut aja. Iya kalok yang menang amanah kalok ndak amanah kamu mau ikut aja ? ndak kan.
2.         Memberi peluang kepada pihak yang sebenarnya kurang layak untuk memimpin menang, kenapa ? contohnya kita dan satu orang teman kita akhirnya memilih untuk golput karena alasan-alasan lain, yang sebenarnya pada awalnya akan memilih pasangan a yang baik, yang amanah, pokoknya lebih layak untuk menang, namun karena akhirnya kita memilih golput maka yang menang adalah pasangan b dengan kemenangan tipis 49:50. Kecewa kan pastinya kita sebagai pendukung a.
3.         Jika ketika kita golput surat suara kita bisa disalahgunakan seperti tadi atau surat suaranya terbuang sia-sia, udah tau bikin surat cinta aja susahnya berjam-jam memikirkan apa yang mau ditulis, apalagi bikin surat suara udah mahal lama lagi tu, ada fotonya, foto partai, nama-nama, nunggu setiap orang bayar pajak baru bikin. Jadi kalau tidak memilih bayangkan berapa uang yang keluar dari APBN atau APBD.
4.         Kalok kita ndak memilih berarti kita ndak boleh marah-marah sama wakil yang bermasalah kenapa ? karena kamu aja gak ikut pemilu karena kamu merasa suara kamu itu gak ada guna nya, dan sekarang kamu marah-marah saya gak peduli kan suara kamu gak ada gunanya.

Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk kita semua tetap harus memilih calon pemimpin yang telah ditetapkan walaupun tidak ada yang kita anggap baik , mungkin dapat kita analogikan “ Memilih yang terbaik dari yang terburuk ” agar tidak merusak tatanan. Sebagai contoh dalam suatu kelompok belajar, tetap harus ada seorang pemimpin walau pun dikelompok itu sebenarnya tidak ada seorang pemimpin yang baik di kelompok itu, tetapi minimal jika di kelompok itu mempunyai pemimpin kalau suatu saat ada teman yang potensial  ingin bergabung di kelompok itu , sebelum bergabung di kelompok itu tentunya dia bertanya ketua di kelompok ini siapa, saya ingin minta tanda tangan sama dia  atas bergabungnya saya bersama kelompok ini , terus tidak mungkin semuanya tanda tangan kan, ? ujung-ujungnya kita tidak bisa jawab pertanyaan dia, pasti malu kan kita.

Pesan saya terakhir untuk kita semua sebagai pemilih pemula jangan sekali-kali kita ingin golput, karena golput lebih banyak negatifnya dari positifnya. Saya juga merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan, bingung mau pilih yg mana, tapi saya merasa sangat RUGI sekali, jika saya tidak memilih, seakan-akan suara saya itu tidak ada harganya, saya merasa bukan bagian dari bangsa ini, jika hak saya tidak saya pergunakan. Kita  tidak bisa mengikuti perkembangan kampanye-kampanye partai-partai tersebut, namun kita akan baca dan renungkan dengan baik akan visi dan misi mereka yang mereka tempel di jalan-jalan itu. Karena itulah gunanya baliho yang di tempel di jalan-jalan.

Demikian pidato singkat saya, mohon maaf atas segala kesalahan , yang salah datangnya dari saya, dan yang benar datangnya dari allah swt, terima kasih atas perhatiannya , wabillahi taufik walhidaya wassalamu’alaikum wr wb.

Nama : Widiya Wati



Diposting oleh Unknown di Sabtu, Maret 01, 2014
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
@ 2011 Widiya Wati; Many thanks to: Blogger Templates / blog Design Company / SEO / free template Blog